Oleh Anindya Sugiyarto
Pertama kali aku begitu terkesima dengan teduh dan sahajanya dirimu
dalam berpakaian, meski saat itu aku belum begitu paham tentang aturan
apa itu jilbab syar’ie..
Begitu damai, tenang, dan merasa nyaman didekatmu, ditambah sunggingan senyum dan salam disaat setiap kali bersua…
Aku juga tak pernah tau sebelumnya mengapa engEngkau kenakan jilbab
lebar berkibar, tapi jujur saat itu memandangmu begitu damai, dan hati
ini pun terhentak ingin rasanya bisa sepertimu, hmm,..
Meski kudengar tak sedikit orang yang mencibir dengan gaya busanamu
yang tak up to date saat itu, …seperti karung beras berjalanlah, seperti
kue lemperlah..dan segala gelaran-gelaran buruk lainnya.
Seiring waktu berjalan, dan Engkau tetap istiqomah dalam balutan
jilbabmu yang panjang menjuntai, tak sekedar menutup dada bahkan lebih
sehingga model bajumupun tak terlihat (tapi memang saat itu model gamis
sangat simple)
Alhamdulillah atas kuasa Allah jua, banyak kalangan mulai menggemari
trend jilbab itu, dari artis hingga pejabat, model jilbabpun semakin
berkembang. Senyum penuh kesyukuran pasti menghampiri seluruh jilbaber
sepertimu yang sekian tahun berjibaku memperjuangkan kebebesan
berjilbab. Dan kini……..jilbab pun menasional, bahkan aturan sekolah ada
yang mewajibkan siswinya wajib mengenakan jilbab dihari tertentu, meski
itu sekolah negeri biasa.
Engkau tentu masih ingat…..betapa perjuangan “melegalkan” jilbab kala
itu dipenuhi uraian airmata, kesedihan, intimidasi, “pengucilan” dan
berbagai rintangan lainnya. Ada diantara kita yang harus melawan
peraturan tidak boleh berjilbab ketika belajar disekolah negeri, dan
bahkan ada yang harus pindah sekolah untuk mempertahankan jilbabnya.
Dan masih sangat jelas terngiang pula perjuangan foto berjilbab kala
itu mengharuskan Engkau keluar jam pelajaran untuk di intimidasi pihak
sekolah karena bersikukuh mempertahankan jilbab agar tetap bertengger
dalam foto ijazahmu. Ya karena EngEngkau yakin itulah izzahmu, perintah
Allah yang tak boleh dilanggar karena engEngkau takut akan adzabNya yang
pedih. Bukan takut akan cacian manusia, yang didengungkan akan
menghalangi aktivitasmu kelak dalam dunia kerja, hhh..
Dan kini waktu berlalu, sudah bukan syaithan namanya jikalau tidak
menghalangi langkah manusia dalam kebenaran, tipu dayanya begitu halus,
ya kan ukhty..?
Segala macam cara mereka gunakan untuk bisa melucuti pakaian takwa itu,
tentu engkau pernah mendengar kisah Adam AS dan Hawa yang terpedaya oleh
bujukan iblis sehingga memakan buah terlarang yang pada akhirnya
melucuti pakaian dan tampaklah auratnya beginilah dalam Al Quran
dikisahkan agar kita manusia terutama muslimah bisa mengambil hikmahnya.
Iblis senantiasa berfikir untuk merubah kehidupan Adam dan Hawa
kepada jalan yang sesat dan berusaha mengeluarkan mereka dari syurga,
firman Allah dalam surat Thaahaa (20):17:
“Maka kami berkata, ‘Hai Adam, sesungguhnya ini(iblis) adalah musuh
bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia
mengeluarkan kamu berdua dari syurga, yang menyebabkan kamu menjadi
celaka”
Dan kemudian iblis menggoda Adam agar memakan buah dari pohon
terlarang, kemudian Allah SWT murka dan mengeluarkan mereka dari
surgaNya. Seperti dikisahkan dalam surat Thaahaa 120, iblis berkata
kepada Adam “Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Kemudian setelah itu iblis berkata “Tuhan kamu tidak melarangmu
dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal dalam syurga.” Dan dia(syetan) bersumpah kepada keduanya, ‘sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua’”(Al A’raaf (7):20-21)
Dan juga dalam Qs Thaahaa (20): 120-123 : “Kemudian syetan
membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan
binasa? Maka keduanya memakan dari pohon itu lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupi dengan
daun-daun(yang ada di) syurga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan
sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya
dan memberinya petunjuk. Allah berfirman, ‘turunlah kamu berdua dari syurga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain’”.
Begitulah kisah Adam yang ditipu daya Iblis dengan tipuan yang halus,
tidaklah mereka mengatakan tipuan dengan hal yang menakutkan tapi
dengan hal yang menggiurkan,..
Saat ini mode telah begitu menguasai dunia dengan dalih ini kan jilbab
Islami,..kita tetap dapat gaul, meski berjilbab, janganlah jilbab
panjang-panjang nanti masyarakat takut dan kita dicap teroris atau istri
teroris?..
Atau jilbab itu bisalah panjang tapi sedikit dikasih peniti juntai
diatas kepala nih kan manis, begitu kata sebagian mereka, atau adalagi
yang mengakali dibelah sampingnya biar tak ketinggalan mode n terlihat
jadoel, atau sering iklan-iklan itu mengusikmu, jilbab paris semriwing
yang murah meriah, padahal seharusnya harus ditambahkan kain untuk
mendobel kerudung itu..
Ukhty pasti masih tersimpan rapi dicatatanmu atau bahkan ingatanmu
kriteria-kriteria jilbab syar’ie itu kan?.. kemana jilbab-jilbab panjang
nan tebal yang dulu itu? Dulu begitu hikmat kita mengikuti kajian
tentang surah An Nuur dan Al Ahzab bahkan tak jarang dari kita berurai
airmata karena malu dan takut pada Allah belum bisa bersegera memenuhi
perintah Allah tentang berpakaian yang sesuai syari’at itu seperti
wanita-wanita Anshar yang bersegera merobek gorden rumah mereka untuk
dijadikan jilbab ketika ayat tentang hijab turun sehingga dikisahkan
wanita-wanita Anshar keluar dan seakan-akan di atas kepala mereka
bertengger burung gagak hitam karena pakaian yang mereka kenakan.
Ukhty yakinkan perintah Allah tidak pernah berubah dan cocok
sepanjang zaman dan seharusnyalah zaman itu yang mengikuti Al Qur an
bukan sebaliknya dalam surat Al Ahzab :59 dituliskan “Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan
isteri-isteri orang mukmin:’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
keseluruh tubuh mereka. ‘yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dan juga dalam QS An Nuur 31 …”Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,..”
Perintah Allah begitu jelas tak perlu ditawar agar muslimah itu
menutupkan kain kudung ke dada, dan tentunya arti dada disini tidak
serta merta hanya bagian dada tetapi area selingkaran dengan dada yaitu
punggung lengan dan juga dibawahnya, karena perbuatan demikian lebih
menutup aurat dan menjaga kemuliaan.
Ukhty masihkah Engkau ingat dalam banyak materi kajian bahwa sebagai
seorang muslim harus pintar dalam hal ini berarti harus berilmu,
sehingga muslimah itu harus smart bahasa kerennya, tidak asal
ikut-ikutan tanpa tahu itu sesuai syari’at atau tidak. Jadi itulah yang
dahulu senantiasa menjadi prinsip kita untuk senantiasa mengaji meski
sesibuk apapun kita karena itulah kekuatan ruhiah yang akan mensuplai
semangat kinerja kita apapun posisinya
Lantas disini tiada salahnya kita mengkaji ulang tentang cara smart
kita berpakaian, tak apalah dulu teori sudah diluar kepala namun
sekarang kita ulang lagi semoga ilmu tentang jilbab syar’ie ini kian
barokah. Kembali kita lihat catatan tentang hadits nabi, Beliau
bersabda: “Pada akhir ummatku nanti akan muncul para wanita yang
berpakaian namun hakikatnya telanjang. Diatas kepala mereka terdapat
sesuatu seperti punuk unta. Laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka
wanita-wanita terlaknat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan
mencium aromanya, padahal aroma syurga itu dapat tercium dari jarak
perjalanan sekian dan sekian” (HR Thabrani, dalam al-Mu’jamus Shaghiir(hlm.232), dari hadits ibnu ‘Amr, dengan sanad shahih).
Ibnu Abdil Barr berkata : “Yang dimaksud oleh Nabi SAW dalam hadits
ini adalah wanita-wanita yang memakai pakaian tipis, yaitu pakaian yang
dapat menampakkan bentuk(lekuk) tubuh dan tidak bersifat menutupi. Oleh
karenanya para wanita tersebut dikatakan berpakaian namun pada
hakikatnya telanjang”Dinukil oleh as-Suyuthi dalam Tanwiirul
Hawaalik(III/103).
Ukhty, telah sampaikah pula sebuah riwayat dari Ummu ‘Alqamah bin Abu
‘Alqamah, ia berkata :”Aku melihat Hafshah binti ‘Abdurrahman bin Abu
Bakar masuk menemui ‘Aisyah. Ketika itu, Hafshah sedang memakai khimar
berbahan tipis sehingga keningnya terlihat. ‘Aisyah lantas merobek
khimar itu, seraya berkata : Tahukah kamu apa yang Allah turunkan dalam
surat An Nuur?’ Kemudian, ‘Aisyah minta diambilkan khimar(yang tebal),
lalu ia memakaikannya kepada Hafshah.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad
(VIII/46)
Begitulah ukhty kisah para shahabiyah yang begitu semangat dan
senantiasa patuh terhadap aturan syari’at dan bagi kita bukankah tak ada
ruginya ketika mencontoh keimanan mereka, karena sebaik-baik generasi
adalah yang terdekat dengan Rasulullah kemudian sesudahnya, dan
seterusnya.
Muslimah harus cerdas begitu juga dalam mengikuti perkembangan mode
harus bisa mensiasati dan pandai memilah saat membeli pakaian pun dalam
berbisnis pakaian muslimah. Ukhty bukankah telah sampai kepada kita
kajian tentang syarat-syarat jilbab syar’ie :
1. Menutup seluruh badan selain bagian yang dikecualikan(muka dan telapak tangan)
2. Tidak dijadikan perhiasan
3. Jilbab itu harus tebal tidak tipis
4. Jilbab harus longgar, tidak ketat
5. Tidak dibubuhi parfum atau minyak wangi
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir
8. Tidak berupa pakaian Syuhrah(sensasi) baik itu terlalu mewah karena
mahal ataupun terlalu murahan yang dipakai untuk menunjukkan sikap zuhud
dan dilakukan atas dasar riya’
Semua itu agar kita tetap berpakaian sesuai dengan aturan yang telah
diturunkan dalam Al Quran, sehingga ridlo Allah senantiasa ada bersama
kita. Namun demikian semua kembali kepada muslimah itu sendiri karena
kehidupan didunia ini adalah pilihan baik atau fujjar. Allah berfirman
dalam QS Al Baqarah 256 :” Tak ada paksaan dalam agama, Telah jelas yang
lurus dari yang sesat. Maka barangsiapa mengingkari taghut dan beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada simpul yang
kuat, yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Mengetahui”.
Ukhty aku yakin kalian adalah muslimah cerdas yang tak berhenti
mencari ilmu sampai disini sehingga kita senantiasa mencari ilmu itu
lagi, lagi dan lagi agar keimanan itu selalu dekat dengan kita.
Ukhty bisa langsung membaca buku-buku muslimah terkait jilbab seperti
Kriteria Busana Muslimah karya Syeikh Nashirudin Al Albani, Tipe Wanita
Muslimah karya syeikh Hasan Al Bana, Wanita Pilihan di sisi Para Nabi
dan Rasul karya Abdussalam Abu Ala’, Majelis Wanita karya Prof Dr. Falih
bin Muhammad bin Falih Ash-Shughayyir, Kewajiban Wanita Muslimah karya
Ummu Amru Binti Ibrahim Badawi, dan kitab-kitab lain masih banyak lagi
yang tidak bisa aku sebutkan satu-satu.
Juga jangan pernah jauh dari teman-teman shalihah yang senantiasa
duduk dan berdzikir dalam majelis Ilmu. Nabi bersabda “Suatu Engkaum
yang duduk-duduk bersama dan dzikir bersama niscaya para malaikat akan
mengelilingi mereka, rahmat melimpah kepada mereka, turun ketenangan
terhadap mereka, dan Allah menyebut mereka kepada yang berada
disisiNya”(HR Muslim). Dan juga sabda Nabi SAW “Barangsiapa menempuh
jalan dalam rangka menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya dengan
ilmu tersebut jalan menuju syurga”(HR Muslim).
Ukhty, semoga kita senantiasa istiqomah dalam jilbab syar’ie dan
senantiasa meningkatkan kualitas diri dengan tak bosan menuntut
ilmu(dienul Islam).
Dan tak lagi aku katakan..”Ukhty aku rindu jilbab panjangmu”, karena aku
kini lega, tersenyum dan kembali bisa memandangmu dalam balutan jilbab
syar’ie, Engkau kian teduh dan berjalan malu-malu seperti sedia kala aku
bersua denganmu..
Wallahu a’lam bishawwab..(eramuslim)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar